Halo teman-teman! Fungisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan atau membunuh jamur yang merugikan tanaman. Penggunaan fungisida yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan hasil panen. Namun, tidak semua bahan aktif fungisida bisa dicampur.
Pencampuran yang salah dapat menyebabkan inaktivasi, fitotoksisitas, atau bahkan kerugian pada tanaman. Nah dikesempatan ini aliswinter.com akan membahas bahan aktif fungisida yang tidak boleh dicampur, ayo kita simak bersama.
Jenis Bahan Aktif Fungisida
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bahan aktif yang tidak boleh dicampur, penting untuk memahami jenis-jenis bahan aktif fungisida yang sering digunakan:
- Klorotalonil: Bahan aktif ini bekerja dengan mengganggu metabolisme sel jamur.
- Mankozeb: Bahan aktif ini bekerja dengan menghambat enzim penting dalam siklus sel jamur.
- Tembaga (Cu): Digunakan dalam berbagai bentuk seperti tembaga hidroksida dan tembaga oksiklorida, efektif dalam mengendalikan berbagai jenis jamur.
- Prokloraz: Fungisida yang bekerja dengan menghambat biosintesis ergosterol dalam membran sel jamur.
- Metalaksil: Bahan aktif ini sering digunakan untuk mengendalikan jamur Oomycetes.
Bahan Aktif Fungisida yang Tidak Boleh Dicampur
- Klorotalonil dan Bahan Aktif Berbahan Dasar Minyak
- Klorotalonil tidak boleh dicampur dengan fungisida berbahan dasar minyak. Campuran ini dapat menyebabkan fitotoksisitas pada tanaman, yang ditandai dengan adanya bercak-bercak terbakar pada daun.
- Mankozeb dengan Fosfit
- Mankozeb tidak boleh dicampur dengan fosfit karena dapat mengurangi efektivitas keduanya. Fosfit dapat mengganggu kerja enzim yang dihambat oleh mankozeb, sehingga jamur tidak mati dengan efektif.
- Tembaga dan Fungisida Berbasis Sulfur
- Tembaga, dalam bentuk apapun, tidak boleh dicampur dengan fungisida berbasis sulfur. Kombinasi ini dapat menghasilkan senyawa yang bersifat fitotoksik, menyebabkan kerusakan serius pada tanaman.
- Prokloraz dengan Ditiokarbamat
- Prokloraz tidak boleh dicampur dengan ditiokarbamat seperti mankozeb. Campuran ini dapat menyebabkan inaktivasi prokloraz, mengurangi efektivitas pengendalian jamur.
- Metalaksil dengan Fungisida Berbasis Tembaga
- Metalaksil tidak boleh dicampur dengan fungisida berbasis tembaga. Tembaga dapat mengganggu penyerapan metalaksil oleh tanaman, sehingga jamur tidak dapat dikendalikan dengan efektif.
Baca juga:
Dosis Atonik Per Tangki
Kesimpulan
Penggunaan fungisida yang tepat memerlukan pemahaman yang baik tentang interaksi antara bahan aktif. Mencampur fungisida tanpa pengetahuan yang cukup dapat menyebabkan inaktivasi bahan aktif, fitotoksisitas, dan kerugian pada tanaman.
Selalu baca label produk dan konsultasikan dengan ahli pertanian sebelum mencampur fungisida. Dengan demikian, kalian dapat memastikan penggunaan fungisida yang efektif dan aman untuk tanaman. Demikian artikel dari analiswinter.com, terimakasih.