Ketika kita berbicara tentang kimia, salah satu hal menarik yang sering dibahas adalah pH dan bagaimana kita bisa mengukur keasaman atau kebasaan suatu larutan. Salah satu alat sederhana yang bisa kita gunakan adalah kertas lakmus.
Mari kita jelajahi bersama analiswinter.com tentang bagaimana kertas lakmus merah dan biru bekerja, serta bagaimana mereka berubah warna berdasarkan pH larutan yang diuji.
Hubungan pH dan Asam Basa Suatu Larutan dengan Perubahan Warna Lakmus Merah dan Lakmus Biru
pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen (H⁺) dalam suatu larutan, yang menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam, basa, atau netral. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14, dengan pH 7 dianggap netral. Larutan dengan pH kurang dari 7 bersifat asam, sedangkan larutan dengan pH lebih dari 7 bersifat basa. Indikator pH, seperti kertas lakmus merah dan biru, digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu larutan berdasarkan perubahan warnanya.
1. Lakmus Merah
Lakmus merah adalah indikator pH yang berubah warna ketika dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat basa. Berikut adalah perubahan warna lakmus merah:
- Asam (pH < 7): Lakmus merah tetap merah.
- Netral (pH = 7): Lakmus merah tetap merah.
- Basa (pH > 7): Lakmus merah berubah menjadi biru.
Ketika lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan basa, ion hidroksida (OH⁻) dalam larutan bereaksi dengan indikator lakmus, menyebabkan perubahan warna dari merah menjadi biru. Namun, jika lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan asam atau netral, tidak terjadi perubahan warna.
2. Lakmus Biru
Lakmus biru adalah indikator pH yang berubah warna ketika dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat asam. Berikut adalah perubahan warna lakmus biru:
- Asam (pH < 7): Lakmus biru berubah menjadi merah.
- Netral (pH = 7): Lakmus biru tetap biru.
- Basa (pH > 7): Lakmus biru tetap biru.
Ketika lakmus biru dimasukkan ke dalam larutan asam, ion hidrogen (H⁺) dalam larutan bereaksi dengan indikator lakmus, menyebabkan perubahan warna dari biru menjadi merah. Namun, jika lakmus biru dimasukkan ke dalam larutan basa atau netral, tidak terjadi perubahan warna.
Mengapa Terjadi Perubahan Warna?
Perubahan warna pada kertas lakmus disebabkan oleh reaksi kimia antara ion H⁺ atau OH⁻ dalam larutan dengan zat pewarna yang terkandung dalam kertas lakmus. Zat pewarna ini adalah senyawa kimia yang sensitif terhadap perubahan konsentrasi ion hidrogen dan ion hidroksida.
- Dalam Larutan Asam: Konsentrasi ion H⁺ tinggi, yang menyebabkan lakmus biru berubah menjadi merah.
- Dalam Larutan Basa: Konsentrasi ion OH⁻ tinggi, yang menyebabkan lakmus merah berubah menjadi biru.
- Dalam Larutan Netral: Konsentrasi ion H⁺ dan OH⁻ seimbang, sehingga tidak ada perubahan warna pada lakmus merah atau biru.
Baca juga:
Perbedaan Antara Titran dan Titrat
Kesimpulan
Kertas lakmus merah dan biru adalah alat yang sederhana namun efektif untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan. Lakmus merah berubah menjadi biru dalam larutan basa, sementara lakmus biru berubah menjadi merah dalam larutan asam. Reaksi kimia antara indikator lakmus dan ion H⁺ atau OH⁻ dalam larutan menyebabkan perubahan warna ini, memberikan informasi visual yang jelas tentang sifat pH larutan.
Jadi sudah paham kan tentang bagaimana hubungan pH dan asam basa suatu larutan dengan perubahan warna lakmus merah dan lakmus biru bila dimasukkan dalam larutan tersebut. Demikian dari analiswinter.com, terimakasih.