Halo sobat tanaman! Pupuk Phonska merupakan salah satu jenis pupuk NPK (Nitrogen, Phosphor, Kalium) yang banyak digunakan oleh para petani di Indonesia. Pupuk ini berfungsi untuk meningkatkan hasil pnen dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
Nah pada kesempatan ini admin analiwinter.com akan membagikan langkah-langkah cara menggunakan pupuk Phonska dengan benar, ayo kita simak secara seksama.
Cara Menggunakan Pupuk Phonska
1. Kenali Kebutuhan Tanaman
Sebelum menggunakan pupuk Phonska, penting untuk mengetahui kebutuhan nutrisi tanaman yang akan dipupuk. Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga dosis dan cara aplikasi pupuk juga akan berbeda.
2. Persiapan Lahan
Persiapan lahan yang baik akan membantu penyerapan nutrisi oleh tanaman. Berikut langkah-langkahnya:
- Bajak dan Gemburkan Tanah: Bajak tanah untuk menghilangkan gulma dan gemburkan tanah agar aerasi dan drainase tanah menjadi lebih baik.
- Pengukuran pH Tanah: Ukur pH tanah untuk memastikan tingkat keasaman yang sesuai. pH tanah yang ideal untuk penggunaan pupuk Phonska berkisar antara 5,5 hingga 7,0.
3. Aplikasi Pupuk Phonska
Pupuk Phonska bisa diaplikasikan melalui beberapa cara, di antaranya:
A. Pemupukan Dasar
- Waktu Pemupukan: Dilakukan saat persiapan lahan sebelum tanam.
- Cara Aplikasi: Sebarkan pupuk Phonska secara merata di atas lahan yang telah digemburkan. Gunakan dosis sesuai dengan rekomendasi pada kemasan atau sesuai anjuran dari ahli pertanian.
B. Pemupukan Susulan
- Waktu Pemupukan: Dilakukan setelah tanaman mulai tumbuh.
- Cara Aplikasi: Taburkan pupuk Phonska di sekitar tanaman, hindari kontak langsung dengan batang atau daun. Dosis pemupukan susulan biasanya lebih kecil dibandingkan pemupukan dasar.
4. Dosis Pemupukan
Dosis pemupukan harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan luas lahan. Sebagai contoh:
- Padi: 200-250 kg/ha per musim tanam.
- Jagung: 300-350 kg/ha per musim tanam.
- Kedelai: 100-150 kg/ha per musim tanam.
Selalu periksa petunjuk penggunaan pada kemasan pupuk Phonska dan konsultasikan dengan ahli pertanian untuk mendapatkan dosis yang tepat.
5. Perawatan Setelah Pemupukan
Setelah pemupukan, pastikan untuk melakukan perawatan rutin agar hasil yang diinginkan dapat tercapai:
- Pengairan: Siram tanaman secara rutin agar pupuk dapat terserap dengan baik oleh akar tanaman.
- Pemantauan: Cek kondisi tanaman secara berkala untuk melihat efek dari pemupukan dan deteksi dini terhadap hama atau penyakit.
Tips Tambahan
- Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan masker saat memupuk untuk menghindari kontak langsung dengan pupuk.
- Simpan pupuk di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung untuk menjaga kualitasnya.
Baca juga:
Nativo vs Amistartop Perbandingan Fungisida untuk Perlindungan Tanaman
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, penggunaan pupuk Phonska diharapkan dapat memberikan hasil panen yang maksimal dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Selamat bertani!
Jika kalian memiliki pertanyaan lebih lanjut atau butuh konsultasi mengenai pertanian, jangan ragu untuk menghubungi ahli pertanian setempat.