Inhibitor kompetitif dalam enzim mempunyai sifat?
A. berikatan lemah dengan enzim pada sisi aktifnya
B. ireversibel
C. merupakan zat yang mempercepat reaksi enzimatis
D. salah satu contohnya adalah pestisida DDT
E. strukturnya sangat berbeda dengan substrat
Jawaban yang benar adalah:
A. berikatan lemah dengan enzim pada sisi aktifnya
Penjelasan:
Inhibitor kompetitif adalah molekul yang bersaing dengan substrat untuk mengikat sisi aktif enzim. Ciri-cirinya:
- Strukturnya mirip dengan substrat, sehingga bisa berikatan pada sisi aktif enzim, menggantikan substrat.
- Ikatannya lemah dan bersifat reversibel, sehingga jika konsentrasi substrat ditingkatkan, substrat bisa “mengalahkan” inhibitor.
- Tidak mempercepat reaksi enzimatis, justru menghambatnya.
- DDT bukan contoh inhibitor kompetitif, tapi lebih ke inhibitor nonkompetitif dan bersifat toksik.
Inhibitor Kompetitif dalam Enzim Mempunyai Sifat Berikatan Lemah dengan Enzim pada Sisi Aktifnya
Inhibitor kompetitif adalah salah satu jenis penghambat kerja enzim yang bekerja dengan cara bersaing langsung dengan substrat untuk menempati sisi aktif enzim. Pada artikel ini analiswinter.com akan membahas secara lengkap tentang sifat-sifat inhibitor kompetitif dan bagaimana mekanismenya dalam menghambat aktivitas enzimatis.
Dalam reaksi biokimia, enzim bekerja dengan cara mengikat substrat di sisi aktifnya untuk mempercepat reaksi. Namun, jika ada molekul lain yang memiliki struktur mirip dengan substrat, molekul tersebut dapat bersaing untuk menempati sisi aktif. Molekul ini disebut inhibitor kompetitif. Karena inhibitor ini hanya berikatan secara lemah dan reversibel dengan enzim, ia bisa dilepaskan kembali jika konsentrasi substrat meningkat.
Ciri-ciri Inhibitor Kompetitif
Inhibitor kompetitif memiliki sejumlah ciri khas, antara lain:
- Berikatan pada sisi aktif enzim: Karena strukturnya mirip dengan substrat, inhibitor kompetitif dapat menempati sisi aktif enzim.
- Bersifat reversibel: Ikatan antara inhibitor dan enzim tidak permanen dan dapat dilepaskan.
- Konsentrasi substrat mempengaruhi efektivitasnya: Jika konsentrasi substrat ditingkatkan, substrat dapat menggeser inhibitor dari sisi aktif.
- Menghambat laju reaksi tanpa merusak enzim: Enzim tetap dapat berfungsi kembali setelah inhibitor dilepaskan.
Contoh dan Penerapan
Contoh nyata dari inhibitor kompetitif adalah malonat, yang menghambat kerja enzim suksinat dehidrogenase dengan bersaing dengan substrat aslinya, yaitu suksinat. Karena struktur malonat mirip dengan suksinat, ia dapat berikatan dengan sisi aktif dan mencegah suksinat terikat.
Dalam dunia farmasi, inhibitor kompetitif juga digunakan sebagai bahan obat, misalnya pada obat untuk menghambat enzim tertentu dalam tubuh manusia yang terlibat dalam penyakit.
Perbandingan dengan Inhibitor Lainnya
Jenis Inhibitor | Lokasi Ikatan | Sifat Ikatan | Reversibel | Efek Terhadap Enzim |
---|---|---|---|---|
Kompetitif | Sisi aktif enzim | Lemah | Ya | Tidak merusak |
Nonkompetitif | Tempat selain sisi aktif | Kuat/lemah | Bisa ya/tidak | Bisa merusak |
Ireversibel | Permanen (kovalen) | Sangat kuat | Tidak | Merusak permanen |
Kesimpulan
Inhibitor kompetitif adalah molekul yang menghambat kerja enzim dengan cara berikatan lemah di sisi aktif enzim, bersaing dengan substrat. Mekanisme ini bersifat reversibel dan tidak merusak enzim secara permanen. Pemahaman tentang jenis-jenis inhibitor enzim sangat penting dalam bidang biokimia dan farmasi karena bisa digunakan untuk pengembangan obat dan pengendalian proses metabolisme.
Itulah tadi artikel dari analiswinter.com, jika ada hal yang ingin ditanyakan bisa langsung ke kolom komentar.