Dalam dunia pertanian, perlindungan tanaman dari serangan jamur merupakan hal yang krusial untuk menjaga hasil panen. Dua fungisida yang sering dibandingkan adalah Nativo dan Amistartop.
Kedua produk ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang membuatnya cocok untuk situasi tertentu. Berikut adalah perbandingan mendetail antara Nativo dan Amistartop. Ayo kita simak baik-baik bersama analiswinter.com.
Nativo
Komposisi dan Cara Kerja
Nativo adalah fungisida sistemik yang mengandung dua bahan aktif utama, yaitu trifloxystrobin dan tebuconazole. Trifloxystrobin bekerja dengan menghambat respirasi pada jamur, sedangkan tebuconazole adalah triazol yang menghambat biosintesis ergosterol pada membran sel jamur.
Keunggulan
- Spektrum Luas: Nativo efektif terhadap berbagai jenis jamur patogen seperti embun tepung, karat, dan bercak daun.
- Sistemik: Fungisida ini diserap oleh tanaman dan ditranslokasi ke seluruh bagian, sehingga memberikan perlindungan menyeluruh.
- Pencegahan dan Pengobatan: Selain mencegah infeksi, Nativo juga efektif dalam mengobati tanaman yang sudah terinfeksi.
Keterbatasan
- Resistensi: Penggunaan berulang dapat menyebabkan perkembangan resistensi pada jamur.
- Harga: Relatif lebih mahal dibandingkan beberapa fungisida lainnya.
Amistartop
Komposisi dan Cara Kerja
Amistartop adalah fungisida sistemik yang mengandung azoxystrobin dan difenoconazole. Azoxystrobin bekerja dengan menghambat rantai transport elektron di mitokondria jamur, sedangkan difenoconazole menghambat demetilasi dalam biosintesis ergosterol pada jamur.
Keunggulan
- Efektivitas Tinggi: Amistartop sangat efektif terhadap berbagai jenis penyakit tanaman seperti bercak daun, antraknosa, dan embun tepung.
- Perlindungan Jangka Panjang: Memberikan perlindungan yang lebih lama dibandingkan beberapa fungisida lainnya.
- Sistemik: Diserap oleh tanaman dan memberikan perlindungan menyeluruh.
Keterbatasan
- Resistensi: Seperti halnya Nativo, penggunaan berulang dapat menyebabkan resistensi pada patogen.
- Fitotoksisitas: Pada beberapa tanaman, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan fitotoksisitas atau kerusakan tanaman.
Perbandingan Efektivitas
Spektrum Aktivitas
- Nativo: Lebih efektif terhadap jamur yang menyebabkan embun tepung dan karat.
- Amistartop: Lebih efektif terhadap bercak daun dan antraknosa.
Durasi Perlindungan
- Nativo: Memberikan perlindungan selama sekitar 10-14 hari.
- Amistartop: Perlindungan bisa bertahan hingga 14-21 hari tergantung pada kondisi lingkungan dan intensitas penyakit.
Penggunaan pada Tanaman
- Nativo: Cocok untuk berbagai jenis tanaman seperti padi, sayuran, dan buah-buahan.
- Amistartop: Digunakan secara luas pada tanaman padi, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.
Tabel Perbandingan Nativo dan Amistartop
Kriteria | Nativo | AmistarTop |
---|---|---|
Bahan Aktif | Tebuconazole, Trifloxystrobin | Azoxystrobin, Difenoconazole |
Mekanisme Kerja | Sistemik, bekerja secara preventif dan kuratif | Sistemik, bekerja secara preventif dan kuratif |
Spektrum Penyakit | Jamur patogen pada tanaman padi, kedelai, dll | Jamur patogen pada tanaman kentang, tomat, dll |
Dosis Aplikasi | 0.5-1 liter/ha | 0.75-1 liter/ha |
Waktu Aplikasi | Saat awal gejala penyakit atau preventif | Saat awal gejala penyakit atau preventif |
Keunggulan | Perlindungan yang tahan lama, efektif untuk berbagai penyakit | Perlindungan ganda, efektif untuk berbagai jenis jamur |
Kompatibilitas | Dapat dicampur dengan pestisida lain | Dapat dicampur dengan pestisida lain |
Interval Penggunaan | 7-14 hari | 7-14 hari |
Karakteristik Formulasi | Cairan pekat (SC) | Cairan pekat (SC) |
Resistensi | Rendah terhadap resistensi jamur | Rendah terhadap resistensi jamur |
Penerapan | Penyemprotan daun | Penyemprotan daun |
Baca juga:
Abamectin Dicampur Imidakloprid
Kesimpulan
Pemilihan antara Nativo dan Amistartop sangat bergantung pada jenis tanaman yang dilindungi dan jenis patogen yang dihadapi. Nativo unggul dalam mengatasi embun tepung dan karat, sementara Amistartop lebih efektif terhadap bercak daun dan antraknosa. Kedua fungisida ini memberikan perlindungan sistemik yang menyeluruh dan memiliki potensi resistensi jika digunakan berulang kali. Oleh karena itu, rotasi penggunaan dengan fungisida lain dan integrasi dengan metode pengendalian lainnya sangat disarankan untuk menjaga efektivitas dan kesehatan tanaman jangka panjang.
Dengan memahami karakteristik masing-masing fungisida, petani dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam melindungi tanaman mereka dari serangan jamur. Demikian artikel dari analiswinter.com, jika ada kesalahan dari penjelasan admin, silahkan bisas ditambahkan di kolom komentar, terimakasih.