Garam adalah bahan dapur yang hampir selalu ada di setiap rumah. Namun, tidak semua garam diciptakan sama. Salah satu jenis garam yang cukup populer saat ini adalah garam Himalaya, yang sering dianggap lebih sehat dibandingkan garam biasa. Tapi, benarkah demikian? Pada artikel ini, analiswinter.com akan membahas perbedaan garam Himalaya dan garam biasa agar kalian bisa memilih yang terbaik untuk kebutuhan kalian.
Garam Himalaya dan garam biasa memiliki perbedaan dalam segi warna, kandungan mineral, manfaat kesehatan, serta cara penggunaannya. Mari kita lihat lebih dalam mengenai perbedaan tersebut.
Perbedaan Garam Himalaya dan Garam Biasa
Perbedaan Warna dan Bentuk
Garam Himalaya memiliki warna merah muda yang khas, yang berasal dari kandungan mineral alaminya seperti zat besi. Sementara itu, garam biasa berwarna putih karena melalui proses pemurnian yang menghilangkan sebagian besar mineral alaminya.
Jenis Garam | Warna dan Bentuk |
---|---|
Garam Himalaya | Warna merah muda, lebih kasar, sering berbentuk kristal besar |
Garam Biasa | Warna putih, lebih halus, berbentuk butiran kecil |
Kandungan Mineral
Salah satu alasan mengapa garam Himalaya dianggap lebih sehat adalah karena kandungan mineralnya yang lebih kaya dibandingkan garam biasa.
Jenis Garam | Kandungan Mineral |
---|---|
Garam Himalaya | Mengandung lebih dari 80 mineral, termasuk zat besi, magnesium, dan kalium |
Garam Biasa | Mengandung natrium klorida hampir murni, sering ditambahkan yodium |
Meskipun garam Himalaya memiliki lebih banyak mineral, jumlahnya sebenarnya sangat kecil dan mungkin tidak cukup untuk memberikan manfaat kesehatan yang signifikan dibandingkan dengan asupan mineral dari makanan lainnya.
Manfaat Kesehatan
Banyak orang percaya bahwa garam Himalaya lebih sehat dibandingkan garam biasa. Berikut beberapa klaim manfaatnya:
- Mengandung lebih banyak mineral – Garam Himalaya memiliki lebih banyak mineral dibandingkan garam biasa, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil.
- Lebih alami – Tidak melalui proses pemurnian seperti garam biasa, sehingga tidak mengandung zat aditif seperti anti-caking agent.
- Dapat membantu hidrasi – Kandungan mineral dalam garam Himalaya diklaim dapat membantu menyeimbangkan cairan tubuh, meskipun efek ini masih perlu penelitian lebih lanjut.
Di sisi lain, garam biasa juga memiliki keunggulan, terutama karena diperkaya dengan yodium yang penting untuk kesehatan tiroid.
Penggunaan dalam Masakan
Baik garam Himalaya maupun garam biasa bisa digunakan dalam masakan, tetapi tekstur dan rasa mereka sedikit berbeda.
Jenis Garam | Penggunaan dalam Masakan |
---|---|
Garam Himalaya | Sering digunakan sebagai finishing salt, dalam air minum, atau dalam perawatan kulit |
Garam Biasa | Digunakan dalam masakan sehari-hari, pengawetan makanan, dan pembuatan roti |
Garam Himalaya biasanya lebih kasar, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk larut dalam masakan. Sementara itu, garam biasa lebih halus dan lebih mudah bercampur dengan bahan makanan lainnya.
Kesimpulan
Perbedaan utama antara garam Himalaya dan garam biasa terletak pada warna, kandungan mineral, manfaat kesehatan, serta cara penggunaannya. Garam Himalaya memiliki lebih banyak mineral dan dianggap lebih alami, sementara garam biasa lebih mudah digunakan dan mengandung yodium yang penting bagi kesehatan tiroid.
Jika kalian mencari garam yang lebih alami dan memiliki sedikit manfaat tambahan, garam Himalaya bisa menjadi pilihan. Namun, jika kalian membutuhkan garam yang lebih praktis dan bergizi karena kandungan yodiumnya, maka garam biasa tetap menjadi opsi terbaik.
Itulah tadi artikel dari analiswinter.com, jika ada hal yang ingin ditanyakan bisa langsung ke kolom komentar!
Komentar