Insektisida Regent merah dan putih merupakan produk yang sering digunakan dalam pengendalian hama di sektor pertanian, tetapi keduanya memiliki beberapa perbedaan utama yang mencakup komposisi, konsentrasi bahan aktif, dan fungsinya:

  1. Bahan Aktif dan Konsentrasi:
    • Regent Merah: Biasanya mengandung bahan aktif Fipronil dengan konsentrasi 80 WG (Wettable Granule). Insektisida ini bersifat racun kontak dan perut, efektif untuk mengendalikan hama pada tanaman padi, terutama penggerek batang.
    • Regent Putih: Mengandung bahan aktif yang sama, yaitu Fipronil, tetapi dengan konsentrasi yang lebih rendah, biasanya sekitar 50 SC (Suspension Concentrate). Formulasi ini juga digunakan untuk hama yang serupa tetapi cenderung memiliki cakupan yang lebih luas pada berbagai jenis tanaman.
  2. Penggunaan dan Aplikasi:
    • Regent Merah: Sering digunakan secara spesifik pada tanaman padi untuk mengatasi hama penggerek batang. Karena formulanya lebih kuat, produk ini biasa diterapkan saat infestasi hama berada pada tingkat yang tinggi.
    • Regent Putih: Digunakan secara lebih umum untuk berbagai jenis tanaman dan hama, termasuk pada tanaman hortikultura. Regent putih biasanya digunakan untuk serangga seperti wereng, ulat, dan beberapa jenis hama tanah.
  3. Dosis dan Cara Aplikasi:
    • Regent Merah: Dosis aplikasi biasanya lebih rendah per hektar dibandingkan dengan Regent putih, karena konsentrasinya yang lebih tinggi. Ini cocok untuk aplikasi pada waktu tertentu ketika risiko infestasi tinggi.
    • Regent Putih: Memiliki dosis aplikasi yang lebih fleksibel karena konsentrasinya lebih rendah, sehingga bisa digunakan lebih sering dan pada berbagai jenis tanaman.

Secara umum, perbedaan utama antara Regent merah dan putih terletak pada konsentrasi bahan aktif dan target hama spesifik yang ingin dikendalikan.

Categorized in:

Pertanian,

Last Update: Oktober 16, 2024