Bipolar disorder (gangguan bipolar) dan Borderline Personality Disorder (BPD) adalah dua kondisi kesehatan mental yang sering kali disalahpahami dan dianggap serupa karena keduanya melibatkan perubahan suasana hati yang ekstrem.
Namun, keduanya memiliki penyebab, gejala, dan perawatan yang berbeda. Mari kita bahas lebih mendalam tentang perbedaan di antara kedua gangguan ini bersama analiswinter.com.
Perbedaan Bipolar dan BPD
1. Definisi
- Bipolar Disorder: Bipolar disorder adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, mulai dari mania (kondisi suasana hati yang sangat tinggi dan energik) hingga depresi (suasana hati yang sangat rendah dan lesu). Gangguan ini terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu Bipolar I, Bipolar II, dan Cyclothymic Disorder.
- Borderline Personality Disorder (BPD): BPD adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketidakstabilan emosi, hubungan interpersonal yang tegang, dan gambaran diri yang tidak konsisten. Orang dengan BPD seringkali mengalami perubahan suasana hati yang cepat, impulsif, dan mengalami ketakutan akan penolakan atau pengabaian.
2. Penyebab
- Bipolar Disorder: Penyebab utama bipolar disorder seringkali berkaitan dengan faktor genetik dan biologis. Ketidakseimbangan kimiawi di otak serta riwayat keluarga dengan bipolar meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangguan ini.
- Borderline Personality Disorder (BPD): BPD lebih sering dikaitkan dengan pengalaman trauma masa kecil, seperti pelecehan atau pengabaian, dan masalah dalam hubungan interpersonal. Faktor psikologis dan lingkungan juga memiliki peran besar dalam perkembangan BPD.
3. Gejala
- Bipolar Disorder:
- Mania: Energi tinggi, perasaan euforia, berbicara sangat cepat, impulsif, membuat keputusan berisiko, dan sulit tidur.
- Depresi: Kehilangan minat pada aktivitas, perasaan putus asa, kelelahan ekstrem, perubahan pola tidur dan makan, serta pikiran untuk bunuh diri.
- BPD:
- Ketakutan akan pengabaian atau ditinggalkan, meskipun hanya imajinasi.
- Perubahan suasana hati yang cepat dan intens, terutama saat dalam hubungan interpersonal.
- Impulsif, seperti melakukan hal-hal berbahaya, misalnya mengemudi dengan kecepatan tinggi, belanja berlebihan, atau menyakiti diri sendiri.
- Ketidakstabilan citra diri dan perasaan kosong yang terus-menerus.
4. Durasi dan Pola Perubahan Suasana Hati
- Bipolar Disorder: Pada gangguan bipolar, perubahan suasana hati cenderung berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Periode mania dan depresi dapat bertahan lama, dan sering kali ada jeda di antara kedua fase tersebut, di mana suasana hati stabil.
- BPD: Pada BPD, perubahan suasana hati cenderung lebih cepat, bisa terjadi dalam hitungan jam atau hari. Perubahan emosi pada BPD lebih terkait dengan respons terhadap situasi atau interaksi sosial, seperti pertengkaran atau perasaan ditolak.
5. Perawatan
- Bipolar Disorder: Perawatan bipolar disorder biasanya melibatkan kombinasi obat-obatan seperti stabilisator suasana hati (mood stabilizer), antidepresan, dan terapi perilaku kognitif (CBT). Konsistensi dalam pengobatan sangat penting untuk mencegah kambuhnya episode mania atau depresi.
- BPD: Perawatan BPD sering kali melibatkan terapi psikologis intensif, seperti Dialectical Behavior Therapy (DBT), yang difokuskan pada pengelolaan emosi, peningkatan keterampilan interpersonal, dan pengurangan perilaku impulsif. Pengobatan obat mungkin digunakan untuk mengatasi gejala lain seperti depresi atau kecemasan, namun terapi psikologis adalah kunci dalam perawatan BPD.
6. Hubungan Interpersonal
- Bipolar Disorder: Meskipun hubungan interpersonal bisa terganggu saat seseorang berada dalam fase mania atau depresi, orang dengan bipolar disorder cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil ketika suasana hati mereka terkendali.
- BPD: Pada BPD, hubungan interpersonal sering kali menjadi pusat masalah, dengan pola interaksi yang sangat intens, emosional, dan tidak stabil. Seseorang dengan BPD mungkin mengalami hubungan cinta-benci dengan orang di sekitar mereka.
7. Risiko Self-Harm dan Suicidal Thoughts
- Bipolar Disorder: Risiko bunuh diri pada bipolar disorder tinggi, terutama selama fase depresi. Pada fase mania, seseorang mungkin terlibat dalam perilaku berisiko tinggi, tetapi biasanya bukan dengan niat untuk menyakiti diri.
- BPD: Pada BPD, self-harm (melukai diri sendiri) lebih sering terjadi sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit emosional. Pemikiran bunuh diri juga umum pada BPD, terutama ketika seseorang merasa ditinggalkan atau tidak diterima.
8. Kesalahpahaman Umum
- Bipolar Disorder: Sering kali disalahpahami sebagai sekadar “perubahan suasana hati,” padahal bipolar disorder melibatkan siklus yang lebih panjang dan lebih kompleks daripada fluktuasi emosi sehari-hari.
- BPD: Sering dianggap sebagai “manipulatif” karena perilaku impulsif dan perubahan suasana hati yang cepat, padahal ini merupakan bagian dari gejala dan penderitaan psikologis yang dialami oleh penderita BPD.
Tabel Perbedaan Bipolar dan BPD
Aspek | Bipolar Disorder (Gangguan Bipolar) | Borderline Personality Disorder (BPD) |
---|---|---|
Definisi | Gangguan mood dengan episode manik/hipomanik dan depresi. | Gangguan kepribadian yang ditandai oleh ketidakstabilan emosi dan hubungan interpersonal. |
Penyebab | Faktor genetik, ketidakseimbangan kimia otak. | Kombinasi dari trauma masa kecil, hubungan keluarga yang buruk, atau faktor lingkungan. |
Durasi Perubahan Suasana Hati | Berlangsung selama hari, minggu, atau bulan. Ada periode stabil di antaranya. | Perubahan mood cepat, sering dalam hitungan jam atau hari. Tidak ada periode stabil yang jelas. |
Jenis Perubahan Mood | Episode manik/hipomanik (euforia, energi tinggi) dan episode depresi (kesedihan mendalam). | Emosi ekstrem, seperti kemarahan, kecemasan, atau perasaan hampa yang sering dipicu oleh stres interpersonal. |
Gangguan Identitas | Tidak mengalami gangguan identitas selama periode stabil. | Mengalami gangguan identitas, citra diri tidak stabil atau berubah-ubah. |
Ketakutan terhadap Penolakan | Tidak menjadi fitur utama gangguan. | Sangat umum, seringkali ada ketakutan berlebihan terhadap penolakan atau ditinggalkan. |
Impulsivitas | Terjadi selama fase manik, seperti pengeluaran uang yang tidak terkontrol, perilaku berisiko. | Impulsivitas dalam berbagai bidang seperti mengemudi berbahaya, penyalahgunaan zat, dan menyakiti diri sendiri. |
Hubungan Interpersonal | Relatif stabil selama fase mood stabil. | Hubungan tidak stabil, sering berubah antara idealisasi dan devaluasi (pola “sangat dekat” atau “menjauh”). |
Perasaan Hampa | Tidak sering dialami atau menjadi ciri utama. | Sering merasa kosong secara kronis. |
Pengobatan | Kombinasi obat-obatan (penstabil mood, antidepresan) dan terapi psikologis. | Terapi psikologis, terutama Dialectical Behavior Therapy (DBT); obat-obatan untuk gejala tambahan (kecemasan, depresi). |
Gejala Manik/ Hipomanik | Perasaan euforia, percaya diri berlebihan, kurang tidur, berbicara cepat, ide besar, impulsif. | Tidak mengalami episode manik atau hipomanik. |
Gejala Depresi | Perasaan putus asa, kelelahan, kesulitan tidur, keinginan mengisolasi diri, kehilangan minat. | Mengalami depresi, tetapi lebih sering sebagai respons emosional cepat terhadap situasi interpersonal. |
Durasi Episode Mood | Setiap episode dapat berlangsung selama berhari-hari hingga beberapa bulan. | Perubahan mood cepat, bisa terjadi beberapa kali dalam sehari. |
Pola Suasana Hati | Fluktuasi episodik antara mania/hipomania, depresi, dan periode stabil. | Ketidakstabilan emosi yang terus-menerus, tidak ada pola episodik. |
Perilaku Berisiko | Biasanya terjadi selama fase manik. | Impulsivitas dan perilaku berisiko bisa terjadi kapan saja. |
Terapi Utama | Terapi kognitif-perilaku (CBT), terapi interpersonal, obat-obatan. | Dialectical Behavior Therapy (DBT) adalah terapi utama. |
Sifat Episode | Ada fase jelas (manik/hipomanik dan depresi) dengan interval stabil di antaranya. | Episode emosional yang sering dipicu oleh hubungan interpersonal dan tidak berjangka panjang. |
Baca juga:
Perbedaan Belut dan Sidat
Kesimpulan
Walaupun bipolar disorder dan BPD sama-sama melibatkan perubahan suasana hati, penyebab, gejala, serta pola perubahan emosi keduanya sangat berbeda. Bipolar disorder lebih fokus pada fase mania dan depresi yang berkepanjangan, sementara BPD lebih berkaitan dengan ketidakstabilan emosi dan hubungan interpersonal.
Kedua kondisi memerlukan pendekatan perawatan yang berbeda, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting untuk memberikan perawatan yang efektif. Sekian dari analiswinter.com, semoga artikel ini bermanfaat terimakasih.